Rabu, 09 Januari 2013

Melihat Ulang 08: Prince of Persia: The Sands of Time (2010)

    Prince of Persia: The Sands of Time mengisahkan tentang seorang pangeran dari kerajaan Persia yang bernama Dastan. Dastan merupakan anak angkat dari Raja Persia yang sebelumnya sudah mempunyai dua putra yang bernama Tus dan Garsiv. Pada suatu ketika Dastan, Tus, Garsiv, dan paman mereka Nizam menyerang Kota Suci Alamut.
    Dengan kecerdikkan Dastan dan timnya, mereka berhasil menerobos dan mendesak tentara dari Kota Alamut. Di saat Dastan mengalahkan salah satu tentara tersebut, dia menemukan sebuah belati dengan permata di gagangnya. Dastan lalu mengambil belati tersebut.
    Akhirnya mereka bertemu dan dengan Putri Alamut yang bernama Tamina. Kagum dengan kecantikkannya, Tus mengajak Tamina ke kerajaan Persia untuk dinikahi. Hal ini dilakukan demi menarik kembali kesetiaan para penduduk Kota Alamut yang dicurigai melakukan pengkhianatan terhadap kerajaan Persia terkait dengan senjata tersebut.
    Kepulangan Dastan dan yang lainnya ke Persia disambut meriah, khususnya Dastan yang beraksi sangat heroik. Setelah itu, Dastan memberikan sebuah hadiah berupa jubah kepada ayahnya. Ketika memakai jubah tersebut, sang raja keracunan. Dastan sangat terkejut, namun seluruh tentara dan saudara-saudaranya menduga Dastan sengaja meracuni jubah tersebut agar raja mati. Tidak tahu apa yang harus diperbuat, Dastan kabur bersama dengan Tamina.
   Setelah cukup jauh kabur, Dastan heran kenapa dia harus kabur bersama dengan Tamina. Akhirnya, Tamina mengungkapkan bahwa belati yang ditemukan dan disimpan Dastan adalah belati yang memiliki kemampuan mistis, yaitu kemampuan untuk mengulang dan mengubah masa lalu. Jika belati ini jatuh ke tangan orang yang salah dan disalahgunakan, maka akan terjadi malapetaka.
    Menyadari seseorang dari dalam kerajaan Persia-lah yang ada dibalik semua ini, Dastan dan Tamina berniat membuktikkan kepada kerajaan Persia bahwa dia tidak bersalah dan mengembalikkan belati ini kembali ke tempat seharusnya berada.
    Prince of Persia: The Sands of Time merupakan film adaptasi sebuah game yang berjudul sama. Sudah banyak game yang diadaptasi menjadi film seperti Lara Croft, Resident Evil, Mortal Kombat, Hitman, dan Street Fighter. Namun, sepertinya film adaptasi game tersebut hampir semuanya belum mendapat respon positif dari para penonton. Prince of Persia: The Sands of Time mengemban beban yang cukup berat untuk mengangkat pamor film adaptasi game, apalagi dengan budget-nya yang besar (sekitar 150-200 juta dollar).
    Menurut gw pribadi, film ini cukup menghibur. Menonton film ini dengan Dastan sebagai tokoh utama yang bertualang di dataran Persia seperti menonton Jackie Chan versi Timur Tengah. Dastan yang cerdik dan gesit menampilkan aksi stunt yang cukup membuat gw kagum, walaupun Jake Gyllenhaal tidak memerankan semua aksi stunt tersebut seperti yang dilakukan Jackie Chan di semua filmnya. Gw sendiri sangat suka scene awal di mana Dastan dan pasukannya menerobos kota Alamut dengan cerdik.
    Gw menemukan kemiripan antara film ini dengan film Lord of The Rings dan Sherlock Holmes-nya Robert  Downey Jr. Walaupun LOTR jauh lebih epik dari film ini, seenggaknya dengan setting kerajaan dan perebutan suatu benda mistis bisa dihubungkan antara keduanya. Sedangkan kemiripannya dengan Sherlock Holmes adalah adegan di mana tokoh utama yang "memprediksi" suatu kejadian, walaupun dalam kasus Prince of Persia tidak bisa dibilang sepenuhnya prediksi.
    Walaupun film ini bisa menghibur gw, tetap ada kekurangannya menurut gw. Kekurangannya adalah beberapa adegan yang menurut gw konyol. Seperti adegan di mana Garsiv dipanah sehingga jatuh dan tampak sudah mati, tetapi malah bisa bangkit lagi melakukan satu kali serangan dan kemudian mati.
    Bagi yang selama ini kecewa dengan film-film adapatsi games, gw rasa dengan menonton film ini rasa kecewa tersebut bisa terobati sedikit terlepas dengan kekurangan yang gw sebutin tadi.

My Rating: 6.5/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar